Senin, 15 Juni 2015

JENIS - JENIS RUMPUT DAN LEGUM



 PNGENALAN JENIS RUMPUT DAN LEGUM

2.1.Rumput (Graminae)

Rumput adalah jenis hijauan yang umum dipergunakan untuk diberikan pada ternak yang ada di Indonesia. Rumput memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi diatas 20% dan kandungan protein kasar kurang dari 18% (Reksohadiprodjo, 1994). Jenis rumput yang dipergunakan sebagai pakan ternak, misalnya rumput raja, rumput gajah, rumput setaria, rumput benggala dan jenis rumput lain. Setiap jenis rumput memiliki karakteristik dan nutrisi yang  berbeda-beda (Sutopo, 1985).

2.1.1.   Rumput raja ( Pennisetum hibrida)

Rumput raja pertama kali dihasilkan di Afrika Selatan, termasuk dalam famili Graminae, sub famili Poanicoidea dan tribus Paniceae. Rumput raja termasuk tanaman perennial, beradaptasi dengan baik di daerah tropis, tanah tidak terlalu lembab dengan drainase yang baik (Sutopo, 1985). Rumput raja merupakan tanaman tahunan yang membentuk rumpun, dimana satu rumpun terdiri dari 28-38 batang. Tinggi rumput ini mencapai 4,5-5 m, lebardaunpadaumur 40 hari 4,3-4,5 cm danpada umur 60 hari 4,5-4,7 cm, sedangkan panjang daun antara 120-129 cm. Pertumbuhan kurang baik bila ditanam pada tanah yang lembab atau tergenang air dan ternaungi oleh tanaman yang lain (Dasukiet al., 1998). Rumput raja termasuk tanaman perennial yang dapat ditanam dengan bahan tanam berupa stek batang dan sobekan rumput (pols). Mampu tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan curah hujan 1000-2500 mm/th (Soegiriet al., 1982)

2.1.2.   Rumput gajah (Pennisetum purpureum)

Rumput ini terkenal dengan sebutan rumput gajah atau rumput napier atau rumput Uganda atau elephant grass. Rumput ini berasal dari Afrika tropikdengansiklushidupperennial.Ciri- ciritanamaninitinggi, kuatsertaperakaran yang dalam.Batangdanbagianatasberbulumempunyaiwarnabungakuningataucoklatkekuningan (McIlory, 1976).Rumput gajah dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4,5 m, bila dibiarkan tumbuh bebas akan dapat tumbuh  hingga mencapai tinggi 7 m, sedangkan akar dapat tumbuh mencapai 4,5 m kedalaman tanah. Rumput gajah berkembang dengan rhizoma yang dapat sepanjang 1 m. Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm (Sarwono, 1987). Rumput gajah mempunyai perakaran dalam dan menyebar sehingga mampu menahan erosi serta dapat juga berfungsi untuk menutup permukaan tanah (Soegiri, 1982).

2.1.3.   Rumput Setaria (Setaria sphacelata)
Setariaspacelatamerupakantanaman yang berumurpanjang, tumbuhtegakmencapaitinggi 2m danmembentukrumpun.AsalrumputiniadalahAfrikatropik.Tanamankuat, denganatautanpa stolon danrhizoma yang menjalartergantungvarietasnya.Pangkalbatangsetariaberwarnacoklatkeemasan, daunnyalebaragakberbulupadapermukaannya (Setiadi, 1982).Ciri-cirinyaadalahtumbuhtegak, membentukrumpun, pangkalbatangcoklatkeemasan, daunlebaragakberbulupadapermukaannya (Mcllory, 1976).
Setaria yang dipotong pada umur 43-56 hari mempunyai kandungan bahan kering, lemak kasar, serat kasar, BETN, protein kasar, dan abu masing-masing sebesar 20,0%; 2,5%; 31,7%; 45,2%; 9,5%; dan 2,2 %.  Kondisi optimum setariamemiliki kandungan protein kasar lebih dari 18 % dan serat kasar 25 %     (Setyati, 1980). Rumput setaria memiliki daun lebar berbulu dengan pangkal batang coklat keemasan sehingga kurang disukai ternak. Pertanaman        campuran Rumput setariadengan tanaman centro, puero, dan calopo (Reksohadiprodjo, 1985).

2.1.4.   Rumput Bebe (Brachiaria brizanta)
Brachiaria brizantha merupakan tanaman rumput yang berumur panjang, batang dan daunnya kaku dan kasar serta bentuk batang yang kecil, produksi bisa mencapai 70 ton/tahun/ha (Setiadi, 1982). Batang dan daunnya kaku serta kasar, rumput ini baik digunakan  sebagai rumput hay karena batangnya kecil sehingga mudah menjadi kering (Susilo, 1991).
Rumput jenis ini disebut juga rumput ruzi atau rumput kongo karena berasal dari Kongo Afrika tropik. Bersifat perennial, tumbuh membentuk hamparan. Batang beruas pendek berwarna merah tua kekuningan sampai keunguan. Daun lebar berbulu halus, tidak tahan injakan karena perakannya luas tapi dangkal (Reksohadiprodjo, 1985).Tumbuh pada ketinggian 0–1000 m dari permukaan laut dan tumbuh baik pada berbagai jenis tanah. Rumput ini bersiat kurang tahan terhadap kekeingan sehingga memerlukan drainase yang baik. Responsif terhadap pupuk N dengan pH tanah yang dibutuhkan 6–7. Tidak tahan injakan karena perakaran dangkal (Siregar, 1992).
Bahan tanam dengan pols, bila menggunakan stek pertumbuhannya mengalami kesulitan dan membutuhkan waktu lebih lama. Jarak penanaman yang ideal 40x40 cm. Produksi lahan rata–rata 70-100ton/ha/th dalam bahan segar (Setyati, 1980).
2.1.5.   Rumput Mexico (Euchlaena mexicana)
Rumput meksiko berasal dari Meksiko (Amerika Tengah) dengan bahan penanaman pols atau stek. Rumput meksiko termasuk berumur pendek (annual), tumbuh tegak mencapai 2,5 m daun lebar panjang, mirip tanaman jagung. Produksi rata-rata per tahun 70 – 90 ton/ha. Rumput meksiko ini termasuk dalam kategori rumput potongan. Pertumbuhannya kembali agak lambat, tetapi bila di tanam di daerah panasyang basah lebih cocok (Soegiri, 1992).

2.2.      Leguminosa

Leguminosa adalah salah satu jenis hijauan pakan yang dapat digunakan sebagai alternatif jenis pakan bagi ternak (Aak, 1995). Leguminosa mempunyai daya palatabilitas yang rendah, dengan demikian dapat dikatakan bahwa leguminosa ini kurang disukai oleh ternak. Leguminosa biasanya tumbuh menjalar atau membentuksemak, tahan renggut dan injakan(Susetyo, 1981).


2.2.1.   Sentro (Centrosema pubescens)

Centrosema pubescens merupakan tumbuhan perenial, daun trifoliat dan lebih runcing dibandingkan dengan Puero dan Calopo, tumbuh membelit dan menjalar atau memanjang. Bunganya berbentuk kupu-kupu besar dan berwarna ungu muda kemerahan. Susetyo (1981) menyatakan pula bahwa Centrosema pubescens tumbuh dengan membelit pada tanaman lain atau menjalar di pagar dan juga menjalar  bersama–sama dengan rumput menutupi permukaan tanah. Batang panjang, sering berakar pada bukunya, daun dengan tiga anak daun yang berbentuk telur dengan ujung tajam, berambut, panjangnya 5-12 cm dan lebar 3-10 cm. Menurut Reksohadiprodjo (1994), leguminosa ini termasuk tahan kering dan bila penanaman telah berhasil terjadi, maka akan tahan hidup dibawah naungan serta bersifat  perenial, agresif dan batang-batangnya menjalar.

2.2.2.   Calopo (Calopogonium muconoides)

Calopogonium muconoides berasal dari Amerika Selatan Tropik bersifat perennial, merambat membelit dan hidup di daerah-daerah yang tinggi kelembabannya. Penanamannya dilakukan dengan biji (Reksohadiprodjo, 1994). Pertumbuhan Calopo menjalar, merambat, berbunga kupu-kupu berwarana biru. Calopotidak tahan terhadap penggembalaan, tidak tahan naungan yang lebat akan tetapi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang lembab (Susilo, 1991).
Menurut Soegiri (1982), Calopo memiliki batang lunak ditumbuhi bulu-bulu panjang berwarna cokelat dan daunnya ditutupi oleh bulu halus berwarna cokelat keemasan, sehingga kurang disukai oleh ternak bila dibandingkan dengan jenis leguminosa lainnya. Calopo juga mempunyai akar yang keluar dari setiap buku batangnya sehingga baik sekali jika digunakan sebagai tanaman penutup. Calopobiasanya dikembangbiakkan dengan biji dan mampu tumbuh baik pada tanah sedang sampai berat pada ketinggian 200–1000 m diatas permukaan laut dan membutuhkan curah hujan tahunan sebesar 1270 mm (Reksohadiprodjo, 1994).
2.2.3.   Lamtoro(Leucaena leucocephala)

Lamtoro merupakan tanaman perennial yang berasal dari Amerika tengah, selatan dan kepulauan pasifik. Tanaman ini mempunyai ciri-ciri tumbuh tegak, berupa pohon, tidak berduri, selalu hijau, sistem perakarannya dalam, daunnya kecil-kecil dan bunga berbentuk bola warna putih kekuningan atau merah muda (Soegiri, 1982). Lamtoro merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropika dan subtropika, serta mempunyai adaptasi yang baik terhadap tanah yang netral sampai dengan basa dan responsif terhadap Ca dan P pada tanah masam. Tanaman ini dapat dikembangbiakkan dengan biji dan stek (Susilo, 1991).
2.2.4.   Puero (Pueraria pasheoloides)
Legum ini disebut juga puero, tropical kudzu, kacang ruji (Jawa) yang berasal dari India timurdan siklus  hidupnya perennial. Ciri-cirinya adalah tumbuh merambat, membelit, memanjat, sifat perakarannya (pada buku) dalam, daun muda tertutup bulu berwarna coklat, warna bunga ungu kebiruan.Adaptasi legum ini adalah tumbuh di daerah tropika, curah hujan lebih dari 1270 mm/th, ketinggian 0-1.000 m, suhu sedang sampai dengan tinggi, tidak tahan suhu rendah, tahan musim kering panjang, kisaran tanah luas, tanah masa mmiskin Ca dan P, responsif terhadap pupuk P, sebagai legum pioner, tahan genangan. Kultur teknisnya adalah bahan tanam berbentuk stek, biji 5 kg/ha, sebagaipenutuptanah yang baik, tanpa “grazing” dan “cutting” kompetisitinggi, tidaktahan     “grazing” berat, ketahanan lebih tinggi bila di campur dengan Centro (Reksohadiprojo, 1985).

2.1.5.   Gamal (Glirisida sepium)
Ciri-ciri dari legum ini adalah brbentuk pohon, daun berjajar bulat-bulat besar, warna daun hijau tua, mempunyai kandungan zat anti nutrisi            (Sutopo, 1985).Legum ini tumbuh di daerah tropika dan subtropika dengan curah hujan lebih dari 760 mm/tahun. Hidup pada ketinggian 500 m dpl. Struktur tanah dapat tumbuh baik pada tanah tekstur berat dengan drainase baik, tahan terhadap kekeringan dan responsif terhadap CA dan P pada tanah masam dan dapat bertahan hidup lama. (Sutopo, 1985).

3 komentar:

  1. How do you play casino games? | CasinoTopOdds
    What 해외야구 are casino games that you can play? — How do you play casino games? What are casino games that you can play? How do you play casino games? What 슬롯 머신 are casino games that 토토 배당률 you can 먹튀 신고 play? 네이버 룰렛

    BalasHapus