Senin, 15 Juni 2015

JENIS - JENIS RUMPUT DAN LEGUM



 PNGENALAN JENIS RUMPUT DAN LEGUM

2.1.Rumput (Graminae)

Rumput adalah jenis hijauan yang umum dipergunakan untuk diberikan pada ternak yang ada di Indonesia. Rumput memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi diatas 20% dan kandungan protein kasar kurang dari 18% (Reksohadiprodjo, 1994). Jenis rumput yang dipergunakan sebagai pakan ternak, misalnya rumput raja, rumput gajah, rumput setaria, rumput benggala dan jenis rumput lain. Setiap jenis rumput memiliki karakteristik dan nutrisi yang  berbeda-beda (Sutopo, 1985).

2.1.1.   Rumput raja ( Pennisetum hibrida)

Rumput raja pertama kali dihasilkan di Afrika Selatan, termasuk dalam famili Graminae, sub famili Poanicoidea dan tribus Paniceae. Rumput raja termasuk tanaman perennial, beradaptasi dengan baik di daerah tropis, tanah tidak terlalu lembab dengan drainase yang baik (Sutopo, 1985). Rumput raja merupakan tanaman tahunan yang membentuk rumpun, dimana satu rumpun terdiri dari 28-38 batang. Tinggi rumput ini mencapai 4,5-5 m, lebardaunpadaumur 40 hari 4,3-4,5 cm danpada umur 60 hari 4,5-4,7 cm, sedangkan panjang daun antara 120-129 cm. Pertumbuhan kurang baik bila ditanam pada tanah yang lembab atau tergenang air dan ternaungi oleh tanaman yang lain (Dasukiet al., 1998). Rumput raja termasuk tanaman perennial yang dapat ditanam dengan bahan tanam berupa stek batang dan sobekan rumput (pols). Mampu tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan curah hujan 1000-2500 mm/th (Soegiriet al., 1982)

2.1.2.   Rumput gajah (Pennisetum purpureum)

Rumput ini terkenal dengan sebutan rumput gajah atau rumput napier atau rumput Uganda atau elephant grass. Rumput ini berasal dari Afrika tropikdengansiklushidupperennial.Ciri- ciritanamaninitinggi, kuatsertaperakaran yang dalam.Batangdanbagianatasberbulumempunyaiwarnabungakuningataucoklatkekuningan (McIlory, 1976).Rumput gajah dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4,5 m, bila dibiarkan tumbuh bebas akan dapat tumbuh  hingga mencapai tinggi 7 m, sedangkan akar dapat tumbuh mencapai 4,5 m kedalaman tanah. Rumput gajah berkembang dengan rhizoma yang dapat sepanjang 1 m. Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm (Sarwono, 1987). Rumput gajah mempunyai perakaran dalam dan menyebar sehingga mampu menahan erosi serta dapat juga berfungsi untuk menutup permukaan tanah (Soegiri, 1982).

2.1.3.   Rumput Setaria (Setaria sphacelata)
Setariaspacelatamerupakantanaman yang berumurpanjang, tumbuhtegakmencapaitinggi 2m danmembentukrumpun.AsalrumputiniadalahAfrikatropik.Tanamankuat, denganatautanpa stolon danrhizoma yang menjalartergantungvarietasnya.Pangkalbatangsetariaberwarnacoklatkeemasan, daunnyalebaragakberbulupadapermukaannya (Setiadi, 1982).Ciri-cirinyaadalahtumbuhtegak, membentukrumpun, pangkalbatangcoklatkeemasan, daunlebaragakberbulupadapermukaannya (Mcllory, 1976).
Setaria yang dipotong pada umur 43-56 hari mempunyai kandungan bahan kering, lemak kasar, serat kasar, BETN, protein kasar, dan abu masing-masing sebesar 20,0%; 2,5%; 31,7%; 45,2%; 9,5%; dan 2,2 %.  Kondisi optimum setariamemiliki kandungan protein kasar lebih dari 18 % dan serat kasar 25 %     (Setyati, 1980). Rumput setaria memiliki daun lebar berbulu dengan pangkal batang coklat keemasan sehingga kurang disukai ternak. Pertanaman        campuran Rumput setariadengan tanaman centro, puero, dan calopo (Reksohadiprodjo, 1985).

2.1.4.   Rumput Bebe (Brachiaria brizanta)
Brachiaria brizantha merupakan tanaman rumput yang berumur panjang, batang dan daunnya kaku dan kasar serta bentuk batang yang kecil, produksi bisa mencapai 70 ton/tahun/ha (Setiadi, 1982). Batang dan daunnya kaku serta kasar, rumput ini baik digunakan  sebagai rumput hay karena batangnya kecil sehingga mudah menjadi kering (Susilo, 1991).
Rumput jenis ini disebut juga rumput ruzi atau rumput kongo karena berasal dari Kongo Afrika tropik. Bersifat perennial, tumbuh membentuk hamparan. Batang beruas pendek berwarna merah tua kekuningan sampai keunguan. Daun lebar berbulu halus, tidak tahan injakan karena perakannya luas tapi dangkal (Reksohadiprodjo, 1985).Tumbuh pada ketinggian 0–1000 m dari permukaan laut dan tumbuh baik pada berbagai jenis tanah. Rumput ini bersiat kurang tahan terhadap kekeingan sehingga memerlukan drainase yang baik. Responsif terhadap pupuk N dengan pH tanah yang dibutuhkan 6–7. Tidak tahan injakan karena perakaran dangkal (Siregar, 1992).
Bahan tanam dengan pols, bila menggunakan stek pertumbuhannya mengalami kesulitan dan membutuhkan waktu lebih lama. Jarak penanaman yang ideal 40x40 cm. Produksi lahan rata–rata 70-100ton/ha/th dalam bahan segar (Setyati, 1980).
2.1.5.   Rumput Mexico (Euchlaena mexicana)
Rumput meksiko berasal dari Meksiko (Amerika Tengah) dengan bahan penanaman pols atau stek. Rumput meksiko termasuk berumur pendek (annual), tumbuh tegak mencapai 2,5 m daun lebar panjang, mirip tanaman jagung. Produksi rata-rata per tahun 70 – 90 ton/ha. Rumput meksiko ini termasuk dalam kategori rumput potongan. Pertumbuhannya kembali agak lambat, tetapi bila di tanam di daerah panasyang basah lebih cocok (Soegiri, 1992).

2.2.      Leguminosa

Leguminosa adalah salah satu jenis hijauan pakan yang dapat digunakan sebagai alternatif jenis pakan bagi ternak (Aak, 1995). Leguminosa mempunyai daya palatabilitas yang rendah, dengan demikian dapat dikatakan bahwa leguminosa ini kurang disukai oleh ternak. Leguminosa biasanya tumbuh menjalar atau membentuksemak, tahan renggut dan injakan(Susetyo, 1981).


2.2.1.   Sentro (Centrosema pubescens)

Centrosema pubescens merupakan tumbuhan perenial, daun trifoliat dan lebih runcing dibandingkan dengan Puero dan Calopo, tumbuh membelit dan menjalar atau memanjang. Bunganya berbentuk kupu-kupu besar dan berwarna ungu muda kemerahan. Susetyo (1981) menyatakan pula bahwa Centrosema pubescens tumbuh dengan membelit pada tanaman lain atau menjalar di pagar dan juga menjalar  bersama–sama dengan rumput menutupi permukaan tanah. Batang panjang, sering berakar pada bukunya, daun dengan tiga anak daun yang berbentuk telur dengan ujung tajam, berambut, panjangnya 5-12 cm dan lebar 3-10 cm. Menurut Reksohadiprodjo (1994), leguminosa ini termasuk tahan kering dan bila penanaman telah berhasil terjadi, maka akan tahan hidup dibawah naungan serta bersifat  perenial, agresif dan batang-batangnya menjalar.

2.2.2.   Calopo (Calopogonium muconoides)

Calopogonium muconoides berasal dari Amerika Selatan Tropik bersifat perennial, merambat membelit dan hidup di daerah-daerah yang tinggi kelembabannya. Penanamannya dilakukan dengan biji (Reksohadiprodjo, 1994). Pertumbuhan Calopo menjalar, merambat, berbunga kupu-kupu berwarana biru. Calopotidak tahan terhadap penggembalaan, tidak tahan naungan yang lebat akan tetapi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang lembab (Susilo, 1991).
Menurut Soegiri (1982), Calopo memiliki batang lunak ditumbuhi bulu-bulu panjang berwarna cokelat dan daunnya ditutupi oleh bulu halus berwarna cokelat keemasan, sehingga kurang disukai oleh ternak bila dibandingkan dengan jenis leguminosa lainnya. Calopo juga mempunyai akar yang keluar dari setiap buku batangnya sehingga baik sekali jika digunakan sebagai tanaman penutup. Calopobiasanya dikembangbiakkan dengan biji dan mampu tumbuh baik pada tanah sedang sampai berat pada ketinggian 200–1000 m diatas permukaan laut dan membutuhkan curah hujan tahunan sebesar 1270 mm (Reksohadiprodjo, 1994).
2.2.3.   Lamtoro(Leucaena leucocephala)

Lamtoro merupakan tanaman perennial yang berasal dari Amerika tengah, selatan dan kepulauan pasifik. Tanaman ini mempunyai ciri-ciri tumbuh tegak, berupa pohon, tidak berduri, selalu hijau, sistem perakarannya dalam, daunnya kecil-kecil dan bunga berbentuk bola warna putih kekuningan atau merah muda (Soegiri, 1982). Lamtoro merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropika dan subtropika, serta mempunyai adaptasi yang baik terhadap tanah yang netral sampai dengan basa dan responsif terhadap Ca dan P pada tanah masam. Tanaman ini dapat dikembangbiakkan dengan biji dan stek (Susilo, 1991).
2.2.4.   Puero (Pueraria pasheoloides)
Legum ini disebut juga puero, tropical kudzu, kacang ruji (Jawa) yang berasal dari India timurdan siklus  hidupnya perennial. Ciri-cirinya adalah tumbuh merambat, membelit, memanjat, sifat perakarannya (pada buku) dalam, daun muda tertutup bulu berwarna coklat, warna bunga ungu kebiruan.Adaptasi legum ini adalah tumbuh di daerah tropika, curah hujan lebih dari 1270 mm/th, ketinggian 0-1.000 m, suhu sedang sampai dengan tinggi, tidak tahan suhu rendah, tahan musim kering panjang, kisaran tanah luas, tanah masa mmiskin Ca dan P, responsif terhadap pupuk P, sebagai legum pioner, tahan genangan. Kultur teknisnya adalah bahan tanam berbentuk stek, biji 5 kg/ha, sebagaipenutuptanah yang baik, tanpa “grazing” dan “cutting” kompetisitinggi, tidaktahan     “grazing” berat, ketahanan lebih tinggi bila di campur dengan Centro (Reksohadiprojo, 1985).

2.1.5.   Gamal (Glirisida sepium)
Ciri-ciri dari legum ini adalah brbentuk pohon, daun berjajar bulat-bulat besar, warna daun hijau tua, mempunyai kandungan zat anti nutrisi            (Sutopo, 1985).Legum ini tumbuh di daerah tropika dan subtropika dengan curah hujan lebih dari 760 mm/tahun. Hidup pada ketinggian 500 m dpl. Struktur tanah dapat tumbuh baik pada tanah tekstur berat dengan drainase baik, tahan terhadap kekeringan dan responsif terhadap CA dan P pada tanah masam dan dapat bertahan hidup lama. (Sutopo, 1985).

Klasifikasi Ayam menurut buku " The American Standard of Perfection"

A. Bangsa – bangsa ayam

Bangsa ayam kelas Mediterania :
a. Ayam Minorca 
 
Ayam ini berasal dari pulau Minorca di laut Mediteran dan merupakan bangsa ayam yang terbesar dari klas Mediteran. Tanda spesifik dari ayam Minorca adalah tubuh panjang, dada bulat dan punggung panjang dengan lekukan halus terhadap leher dan ekor, kulit putih, jengger tunggal dengan 6 gerigi dan pial besar. Berat jantan 3,20-3,6 kg dan berat betina 2,70-3,00 kg. Varietas yang terkenal adalah Single Comb White Minorca (SCWM), Single Comb Black Minorca dan Single Comb Buff Minorca (SCBM)
b. Ayam Andalusian 

 
Blue Andalusian adalah jenis ayam yang awalnya dibesarkan di Spanyol dan Inggris pada pertengahan 1800-an. Sekarang mulai dikembangkan di seluruh Eropa. Ayam ini sering disebut Blue Andalusian dilihat dari warnanya, ayam ini seperti Blue Plymouth Rock, perbandingan antara warna bulu hitam: biru: putih adalah 1: 2: 1. Warna kulit putih, paruh berwarna merah dan kuku biru gelap. Bobot badan bervariasi 1,75-2,5 kg untuk betina dan 2,5-3,5 kg pada ayam jantan.
c. Ayam Ancona

 

Ayam ini berasal dari Itali seperti Leghorn. Tanda-tanda spesifik adalah bentuk jengger sama dengan Leghorn, berat badan 2,70-2,95 kg pada ayam jantan dan 2,25-2,50 kg  pada ayam betina, bentuk badan kecil dan langsing, bulu berwarna hitam dengan bintik-bintik putih, kaki dan paruh berwarna kuning dengan tepi hitam, jengger serta pial berwarna merah dan relatif besar, cuping telinga berwarna putih, telur berwarna putih, termasuk bangsa ayam tipe ringan
d. Ayam Butter Cup

 

Tanda spesifik ayam ini adalah bulu berwarna kuning keemasan dengan comb berbentuk piala (cup), kaki dan jari berwarna hitam, paruh berwarna tanduk terang. Pada ayam jantan bulu pada kepala, leher dan dada berwarna oranye-merah bercahaya, sedangkan bagian yang lain hitam kehijauan dengan sedikit strip merah. Pada ayam betina bulu kepala kuning keemasan, demikian pula bulu yang lain, sayap, punggung dan dada keemasan dengan garis-garis hitam.
e.  Ayam Leghorn.

 
Karakteristik ayam Leghorn ini yaitu lincah, cepat dewasa, jarang mengerambentuk badan kecil langsing (ayam betina dewasa mencapai berat badan 1,25 kg – 2,75 kg)jengger dan pial berwarna merahtelur berwarna putihtermasuk bangsa ayam tipe ringanberjengger singlevarietas dibagi berdasarkan warna bulu, yaitu varietas berbulu puh dan varietas berbulu kelabu dengan bulu kuning di sekitar leher.
Jenis ayam kelas Inggris :

a. Ayam Orpington

 

Ayam ini dikembangkan pertama kali di OrpingtonEngland th 1880, Kent Country oleh William Cook kemudian dibawa ke Amerika th 1890 dan cepat populer sebagai ayam pedaging. Tanda-tanda spesifik adalah tubuh besar dengan bentuk panjang, dalam dan bulat, dada penuh, tulang pendek, berat dan bulu longgar, single comb, kurang populer sebagai ayam potong karena kulitnya putih, juga kurang baik sebagai petelur karena telurnya kecil, standar berat jantan 4,5 kg dan betina 3,6 kg, ayam ini berat dan terlihat padat dengan bulu yang memenuhi tubuh, ayam jinak dan tidak terlalu agresif. Varietasyang terkenal Buff, White, Black dan Blue Orpington.
b. Ayam Dorking


Merupakan ayam dari Inggris yang mempunyai jari 5 buah dengan warna kerabang telur putih pink. Bentuk badan retraguler dengan kaki pendek, jengger relatif besar. Ayam ini merupakan ayam petelur yang baik, memiliki sifat mengeram yang baik, warna kulit putih, sehingga ayam ini tidak dipopulerkan di U.S dan Eropa.

c. Ayam Sussex
 
Ayam Sussex ini asli dari kota Sussex ( England) yang populer di Great Britain. Karakteristik dari ayam ini yaitu warna kulit puti, warna kerabang telur coklat, standar berat jantan 4 kg dan betina 3 kg, Rectranguler bodies, atraktif, memiliki nafsu makan baik.
d. Ayam Australorp
 
Dikembangkan di Australia dari keturunan Black Orpington yang telah beradaptasi. Tanda-tanda spesifik ayam ini adalah badan lebih kecil dibanding Black Orpington, bulu rapat dan hitam, jengger tunggal, punggung panjang dan tegak, kaki dan kuku berwarna hitam gelap tetapi pada telapak kaki putih, kerabang telur coklat. Ayam ini sering dikawinkan dengan betina White Leghorn dan menghasilkan Austra White.
 e. Ayam Cornish 

 

Ayam ini terkenal karena warna kulit kuning dan dikembangkan sebagai ayam broiler. Tanda-tanda spesifik adalah: Badan tertutup bulu kompak dengan daging baik pada dada dan paha, bentuk tubuh besar dan dalam. Anak ayam relatif berat, bentuk comb pea kecil, warna kaki dan jari kuning, kerabang telur coklat. Berat dewasa 3,0 - 3,5 kg pada betina dan 4-4,5 kg pada jantan. Varietas yang terkenal adalah Dark Cornish, Silver Cornish, White Cornish dan Buff Cornish. Persilangan untuk menghasilkan ayam broiler dilakukan dengan: 
1. Silver Cornish jantan X New Hamshire betina akan menghasilkan ayam berwarna terang dan menyerupai Silver Cornish. 
2. Silver Cornish Betina X New Hamshire jantan akan menghasilkan ayam jantan seperti Silver Cornish dan ayam betina seperti New Hamshire. 

Jenis ayam kelas Asia
a. Ayam Cemani
Ayam cemani ditemukan di Jateng, Jatim, pulau Madura dan Sumatra. Ayam Cemani, khususnya yang berwarna hitam legam dapat memiliki harga jual yang tinggi oleh karena beberapa orang percaya bahwa ayam tersebut memiliki kekuatan mistik.
Adapun karakteristik ayam cemani yaitu: Berat badan pejantan 1,8 kg, betina 1-1,2 kg. Memiliki tubuh yang tipis dan padat, jengger tunggal dengan 7 ujung, ekor lurus dan rata, kaki yang panjang memiliki taji tajam yang panjang.Karakteristik paling penting dari ayam cemani ini adalah semuanya hitam: bulu hitam dengan kilau kehijauan, kaki dan kuku hitam, paruh dan lidah hitam, jengger dan pial hitam, daging dan tulangnya hitam dan organ dan darahnya berwarna hitam.
b. Ayam Brahma
Ayam brahma merupakan ayam yang berasal dari india yaitu di sekitar sungai Brahma Putra. Ayam ini dibawa ke Amerika pada tahun 1846 dan ke Inggris pada tahun 1953 terutama ayam yang berbulu terang. Bangsa aslinya sudah sukar diketemukan, tetapi keturunannya yang dinamakan Gray Chittagong masih ada. Tanda spesifik ayam Brahma: gerakan lamban, comb(jengger) berbentuk pial, perumbuhan bulu baik dan longgar.Brahma adalah satu di antara jenis ayam terbesar, warna ringan, gelap dan buff. Ayam Brahma cahaya putih dengan ekor hitam dan hitam, putih bermata hackles, bobot ayam dewasa baik jantan maupun betina mencapai 3-5 kg, warna kulit ayam berwarna kuning.

c. Ayam Cochin
 
Ayam ini di import ke Amerika tahun 1847 dan dikenal juga sebagai ayam Shanghai. Pada tahun 1946 dari Amerika dikirim ke Inggris dan memenangkan kontes yang diselenggarakan oleh ratu Victoria di Dublin. Karena gerakannya lamban seperti ayam sakit maka mendapat julukan Hen Fever. Ayam ini mempunyai tanda spesifik: bulu longgar dan tebal, gerakan lamban dan sukar berjalan sehingga seperti ayam sakit (Hen Fever) karena bulu kaki tebal, produksi telur sedikit dan bersifat mengeram, single comb dan kulit kuning, kaki pendek, paruh dan shank serta kuku kuning. Varietasnya: Buff, Partridge, White dan Black Cochin, bobot ayam jantan dewasa 4,5-5 kg dan bobot ayam betina dewasa 3,5-4 kg.
d. Ayam Green jungle fowl

 

Karakteristik ayam ini yaitu warna bulu pada ayam jantan dilapisi lapisan hijaudi permukaan atasnya, sedangkan pada ayam betina berwarna cokelat kekuningan.Jengger hanya satu (single comb)dan permukaan jenggernyalicin serta rata atau tidak bergerigi.Pial satu helai dan terletak di antara kedua belah tulangrahang bawah.Bulu ekor utama sebanyak 16 helai.Bulu leher pada jantan bulat dan pendek-pendek.
e.  Ayam Asil
 
Karakteristik ayam ini yaitu memiliki warna bulu hitam, merah atau campuran warna, memiliki kemampuan dalam bertarung, bagian dada terlihat luas, struktur tubuh terlihat gagah dan sangat kuat, pada bagian leher dan kaki panjang, bobot pejantan dewasa antara 3-4 kg, sedangkan bobot betina dewasa 2,5-3 kg.Dalam menghasilkan telur terbilang sedikit per tahunnya dan ukuran telur kecil.

Jenis ayam kelas Amerika

a. New Hampshire Red
 
Ayam NH merupakan keturunan RIR yang dikembangkan di New Hampshire. Bulu tumbuh cepat dan cepat mencapai dewasa kelamin, telur besar, kulit kuning, jengger tunggal dengan 5 gerigi. Bulu lebih terang dibanding RIR, bulu utama hitam dengan bulu penutup ekor hitam dengan ujung merah. Paruh merah tanduk, shank dan kuku kemerahan, merupakan tipe medium. Ayam ini apabila dikawinkan dengan Cornish dari Inggris akan menghasilkan ayam broiler.
b. Ayam Plymouth Rock

 

Merupakan ayam yang terkenal di Amerika. Tanda spesifik dari ayam ini adalah badan besar dan panjang dengan proporsi daging baik, produksi telur tinggi, jengger tunggal dengan 5 gerigi, cincin mata merah, badan besar dengan punggung lebar, dada penuh dan single. Berat badan jantan 3,5 - 4,4 kg dan betina 2,75- 3,5 kg. Ayam White Plymouth Rock (WPR) dikembangkan sebagai penghasil ayam broiler karena bulu putih dan mudah dicabut sedangkan kulit berwarna kuning. Varietas yang terkenal dari ayam ini adalah Barred Plymouth Rock (BPR) merupakan persilangan Dominique dengan Black Cochin, White Plymouth Rock, Silver Penceled Plymouth Rock, Columbian, Partridge, Buff dan Blue Plymouth Rock.

c. Ayam Wyandotte 

 

Ayam ini merupakan keturunan dari Silver Seabright, Chittagong, Dark Brahma, Hamburg dan White Cochin yang dihasilkan pada abad ke 19. Bentuk tubuh bulat dengan bulu tebal, jengger berbentuk rose, kulit dan kaki kuning. Cuping telinga merah dengan kerabang coklat. Dikembangkan sebagai ayam tipe dwiguna. Varietas yang sangat terkenal adalah White Wyandotte yang dikembangkan sebagai ayam pedaging. Kelemahan ayam ini apabila terjadi 'in breeding terlalu lama akan muncul gen lethal yang menyebabkan kematian dan creeper (kaki pendek). 
Ciri-Ciri Umum Ayam Wyandotte Adalah :
a. Warna bulu terdiri dari putih hitam kecoklatan yang bercorak seperti batik 
b. Tubuh terlihat bulat dan pada bagian depan tampak seperti membusungkan dada
c. Pada bagian bulu ekor terlihat menjulang ke atas
d. Kaki berwarna kuning
e. Jengger dan cuping telinga berwarna merah 
f. Kerabang telur berwarna coklat  
d. Ayam Araucana

 
Karakteristik ayam ini yaituMemiliki jumbsi bulu yang biasa didekat telinga dan tidak ada ekor, bulu mengembng dan halus.

e. Ayam Ras Rhode Island Red

 

Karakteristik ayam ini yaitu kaki dan paruh berwarna kulit coklat, ukuran badan sedang (berat ayam dewasa jantan 3,5-4 kg, betina 2,5-3kg) dan tegap, bulu berwarna merah tua kecoklatan dengan warna hitam pada leher, sayap dan ekor, telur berwarna coklat, jengger dan pial berwarna merah dengan bentuk jengger single.

B. Perbedaan ayam lokal homogen dan ayam kampung

Ayam lokal homogen adalah jenis ayam lokal (Indonesia), masih alami, dan belum mengalami perubahan mutu genetis. Di beberapa daerah, ayam buras dikembangkan masyarakat sehingga memiliki karakteristik yang relative homogen, baik bentuk tubuh maupun warna bulu.
Ayam kampung adalah ayam buras yang dipelihara oleh sebagian besar masyarakat di pedesaan masih alami, bentuk tubuh maupun warna bulu sangat beragam.